Kamis, 07 Juni 2012

Tercatat pula nama para pendiri pabrik rokok yang hingga kini pabriknya berkembang pesat, misalnya H.A. Ma'roef (Djamboe Bol), Kuo Djee Siong (Nojorono), Mc. Wartono (Sukun), dan Oei Wie Gwan (Djarum). Para juragan inilah yang -boleh dibilang- "membangkitkan" rokok menjadi industri massal. Namun, tak berarti daerah lain tak mengenal "puntung berasap" itu.
Kretek 2
Legenda rokok ini dirujukkan dengan kisah percintaan Roro Mendut dan Pranacitra, dengan setting Mataram di bawah Sultan Agung (1613-1645). Namun, jika dramasmara (drama asmara) Mendut-Pranacitra direntangkan dalam sejarah perokokan, terutama ketetapan waktunya, terlihatlah bahwa rokok sudah lama menjadi kebutuhan para bangsawan Jawa.
Kretek 3
Haji Djamari wafat pada 1890. Diperkirakan, kiprahnya memproduksi rokok kretek itu antara 1870 dan 1880. Sejak saat itulah, rokok kretek menjadi barang dagangan yang laris di Kudus, meski anak cucu Haji Djamari tak ada yang tumbuh sebagai industrialis rokok.
Kretek 4
Pak Niti", demikian sebutannya pada masa itu, sudah punya pabrik rokok di atas lahan enam hektare di Desa Jati Kudus, dengan sekitar 15.000 tenaga kerja. Tentang kekayaannya itu, sampai beredar cerita dari mulut ke mulut bahwa kamar tidurnya berlantaikan uang emas dinar yang ditata miring.
Masjid Al Aqsa
Al-Aqsha Kudus SEKITAR 30 kilometer dari Demak arah ke timur, terletaklah kota Kudus. "Inilah satu-satunya kota di tanah Jawa yang namanya berasal dari bahasa Arab," kata Prof. Dr. R.Ng. Poerbatjaraka (1884-1964), ahli bahasa dan kebudayaan Jawa. Kudus kontemporer mungkin lebih dikenal sebagai kota industri rokok kretek. Tetapi, pada awal perintisan Islam di Pulau Jawa, di sini bermukim Ja'far Shodiq, yang kelak lebih termasyhur sebagai Sunan Kudus, satu di antara Sunan nan Sembilan.
Sunan Kudus
SUNAN KUDUS Ja'far Sodiq, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Kudus, adalah putera dari Raden Usman Haji yang bergelar dengan sebutan Sunan Ngudung di Jipang Panolan (ada yang mengatakan letaknya disebelah utara kota blora). Dalam hubungan ini di dalam sejarah, kita mengenal pula seorang wali yang tekenal di Iran, yang hidup dalam abad ke VIII, yang namanya juga Ja'far Sodiq seorang Imam Syi'ah yang keenam.
Sunan Muria
SUNAN MURIA Raden Umar Syaid, atau Raden Said yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Sunan Muria, adalah termasuk salah seorang dari kesembilan wali yang terkenal di Jawa. dalam riwayat dikatakan, bahwa beliau adalah putera dari Sunan Kalijaga, nama kecilnya ialah Raden Prawoto, dalam perkawinannya dengan Dewi Soejinah putri Sunan Ngudung. jadi kakak dari Sunan Kudus, Sunan Muria memperoleh seorang putera yang diberi nama pangeran santri, dan kemudian mendapat julukan dengan : Sunan Ngadilungu.
Jejak Sang Wali dan Haramnya Daging Sapi
Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, siapapun dengan mudah bisa menemukan jenang (makanan khas masyarakat setempat yang terbuat dari tepung beras ketan) dan pabrik rokok. Itulah mengapa kota ini populer dengan nama "Kota Jenang" dan "Kota Kretek". Berziarah ke Menara Kudus Namun, ada predikat lain yang membuat masyarakat Kudus bangga dengan kotanya, yakni "Kota Wali". Di kota inilah gerakan penyebaran Islam di Pulau Jawa oleh Wali Songo dimulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar